Kendari, – Warga Perumahan Margahayu Land di Kecamatan Baruga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) menumpahkan kekesalan mereka setelah tiga hari berturut-turut tidak mendapatkan pasokan air bersih.
Kondisi ini membuat aktivitas warga lumpuh. Untuk sekadar mandi dan buang air, mereka harus menumpang di masjid kompleks perumahan karena air dari sumur bor yang dikelola pihak pengembang tak lagi mengalir setetes pun.
“Air mati sudah tiga hari, tapi pengembang diam saja. Kami benar-benar kesulitan. Masa perumahan semewah ini tidak bisa urus air bersih?” tegas Ucu, salah satu warga Margahayu Land, kepada awak media Minggu (8/11).
Ia menilai pengembang tidak memiliki tanggung jawab sosial terhadap penghuni. “Kalau memang tidak mampu kelola air, serahkan saja ke warga. Biar kami yang urus, supaya tidak begini terus,” ujarnya dengan nada kesal.
Nada serupa disampaikan La Darman, warga lainnya. Menurutnya, macetnya aliran air sudah sering terjadi, namun kelambanan pengembang menanggapi keluhan membuat warga kian frustrasi.
“Air sering macet, bukan baru kali ini. Tapi tiap kali ada masalah, pengembang lambat bertindak. Sudah berulang kali kami lapor, tapi selalu diabaikan,” ujarnya.
Ia menilai alasan klasik seperti gangguan kabel atau pulsa habis tidak bisa diterima lagi. “Kalau memang profesional, hal seperti itu tidak boleh sampai terjadi. Air itu kebutuhan dasar, bukan barang mewah,” tambahnya dengan nada geram.
Warga berharap pihak pengembang tidak menutup mata terhadap penderitaan mereka dan segera memperbaiki sistem distribusi air yang selama ini menjadi sumber keluhan utama penghuni perumahan.**




Tidak ada komentar