Halaman

    Social Items

Visit Namina Blog

Sopir Truk Tertimbun Longsor di Kawasan Tapalosa Residence 3, Kendari


Kendari, Sulawesi Tenggara – Seorang sopir truk dilaporkan tertimbun material longsor di kawasan proyek perumahan Tapalosa Residence 3, Jalan 40 THR, Kota Kendari, Kecamatan Kadia, Sulawesi Tenggara pada Senin siang (3/11/2025).


Korban diketahui berasal dari Kelurahan Mataiwoi, Kabupaten Konawe. Kejadian nahas ini dibenarkan oleh Kasat Reskrim Polresta Kendari. Menurutnya, korban berada di dalam truk saat proses penggalian berlangsung. Tiba-tiba tanah di sekitar lokasi tersebut longsor dan langsung menimbun kendaraan yang dikemudikan korban hingga tertutup seluruhnya.


"Hingga saat ini, petugas gabungan bersama tim penyelamat tengah melakukan proses evakuasi dengan bantuan alat berat," ujar Kepolisian


Upaya pencarian dan evakuasi terus berlangsung di tengah kondisi tanah yang labil dan rawan longsor susulan. Pihak kepolisian dan aparat terkait juga telah melakukan pengamanan di sekitar lokasi kejadian guna mencegah potensi bahaya lebih lanjut serta memastikan proses evakuasi berjalan aman dan cepat.


Hingga berita ini diturunkan, kondisi terbaru korban dan hasil evakuasi masih dalam proses pendalaman petugas di lapangan.


Pesan Moral:

Peristiwa nahas yang menimpa sopir truk di kawasan Tapalosa Residence 3 memberikan pelajaran penting bagi seluruh pihak terkait, baik pekerja proyek, pengelola, maupun pemerintah daerah. Keselamatan kerja harus selalu menjadi prioritas utama dalam setiap kegiatan pembangunan, terutama yang berkaitan dengan penggalian atau pekerjaan di daerah rawan longsor. Setiap aktivitas proyek wajib mengikuti standar keselamatan dan prosedur penanganan risiko yang ketat, termasuk memastikan kondisi tanah stabil dan menghindari pekerjaan pada saat cuaca ekstrem.


Selain itu, masyarakat dan pemangku kepentingan diharapkan lebih peka terhadap potensi bahaya lingkungan sekitar. Kecelakaan seperti ini mengingatkan bahwa nyawa manusia tak ternilai harganya, sehingga upaya pencegahan jauh lebih penting daripada penanganan setelah bencana terjadi. Semoga kejadian ini menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran dan menciptakan budaya kerja yang lebih aman di masa mendatang.

Sopir Truk Tertimbun Longsor di Kawasan Tapalosa Residence 3, Kendari

Sopir Truk Tertimbun Longsor di Kawasan Tapalosa Residence 3, Kendari


Kendari, Sulawesi Tenggara – Seorang sopir truk dilaporkan tertimbun material longsor di kawasan proyek perumahan Tapalosa Residence 3, Jalan 40 THR, Kota Kendari, Kecamatan Kadia, Sulawesi Tenggara pada Senin siang (3/11/2025).


Korban diketahui berasal dari Kelurahan Mataiwoi, Kabupaten Konawe. Kejadian nahas ini dibenarkan oleh Kasat Reskrim Polresta Kendari. Menurutnya, korban berada di dalam truk saat proses penggalian berlangsung. Tiba-tiba tanah di sekitar lokasi tersebut longsor dan langsung menimbun kendaraan yang dikemudikan korban hingga tertutup seluruhnya.


"Hingga saat ini, petugas gabungan bersama tim penyelamat tengah melakukan proses evakuasi dengan bantuan alat berat," ujar Kepolisian


Upaya pencarian dan evakuasi terus berlangsung di tengah kondisi tanah yang labil dan rawan longsor susulan. Pihak kepolisian dan aparat terkait juga telah melakukan pengamanan di sekitar lokasi kejadian guna mencegah potensi bahaya lebih lanjut serta memastikan proses evakuasi berjalan aman dan cepat.


Hingga berita ini diturunkan, kondisi terbaru korban dan hasil evakuasi masih dalam proses pendalaman petugas di lapangan.


Pesan Moral:

Peristiwa nahas yang menimpa sopir truk di kawasan Tapalosa Residence 3 memberikan pelajaran penting bagi seluruh pihak terkait, baik pekerja proyek, pengelola, maupun pemerintah daerah. Keselamatan kerja harus selalu menjadi prioritas utama dalam setiap kegiatan pembangunan, terutama yang berkaitan dengan penggalian atau pekerjaan di daerah rawan longsor. Setiap aktivitas proyek wajib mengikuti standar keselamatan dan prosedur penanganan risiko yang ketat, termasuk memastikan kondisi tanah stabil dan menghindari pekerjaan pada saat cuaca ekstrem.


Selain itu, masyarakat dan pemangku kepentingan diharapkan lebih peka terhadap potensi bahaya lingkungan sekitar. Kecelakaan seperti ini mengingatkan bahwa nyawa manusia tak ternilai harganya, sehingga upaya pencegahan jauh lebih penting daripada penanganan setelah bencana terjadi. Semoga kejadian ini menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran dan menciptakan budaya kerja yang lebih aman di masa mendatang.

Tidak ada komentar